.:: sebuah refleksi diri ::.


Resolusi Jihad

Posted in sejarah by al4mien on 6 June 2013

Inilah Sejarah Hebat yang Diabaikan Sekolah sejak Orde Lama
Senin, 12 November 2012 10:44 WIB
Oleh: M Sulton Fatoni, Ketua Lajnah Ta’lif wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama

Resolusi jihad. Istilah ini jarang diketahui pelajar kebanyakan di sekolah umum. Maklum, ia memang luput dari jangkauan pelajar sejak Taman Kanak-Kanak hingga Universitas, sejak era Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono. Di luar sekolah, Resolusi jihad juga tidak menjadi literatur sejarah mainstream. Para sejarahwan melepaskan begitu saja fase penting pergolakan bangsa yang terjadi dalam komunitas besar yang bernama Nahdlatul Ulama. Cukup sulit memahami sejarah dalam kasus ini: Pertempuran dahsyat di Surabaya, melibatkan kiai dan santri, ada proses dan strategi, namun tidak mencatat Nahdlatul Ulama.

Era reformasi telah membuka tabir itu. Sisi positif era reformasi bagi NU itu terjadinya perubahan sosial dan budaya yang sangat cepat. Naskah Resolusi Jihad pun muncul tak terbendung. Resolusi jihad ditulis di mana-mana. Resolusi jihad jadi materi diskusi yang sangat menarik mengalahkan tema-tema demokrasi, HAM, kesetaraan gender, kebebasan beragama, dan sebagainya. Para sejarahwan akan diragukan keilmuannya jika berbicara 10 Nopember 1945 tanpa mengulas Resolusi jihad. Sekarang masyarakat Indonesia mulai didekatkan dengan realitas Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 Nopember. Kemunculan berbagai tulisan tentang Resolusi jihad telah menjawab teka-teki yang selama ini mengganggu rasionalitas: bagaimana mungkin pertempuran di Surabaya itu bisa terjadi tanpa ada penjelasan yang komprehensif dan masuk akal?

Pertempuran yang memuncak di bulan Oktober-Nopember 1945 di Surabaya memang tidak lepas dari para aktivis Nahdlatul Ulama, baik kalangan tua maupun muda. Pemicunya tentu aksi provokatif Belanda dan sekutunya yang mengganggu euforia Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Maka gelombang perang pun ditabuh. Khusus di Surabaya kata perang diganti “jihad”. Teriakan Bung Tomo, “Merdeka atau Mati” itu maksudnya “mati syahid”. Surabaya pun membara karena gelombang Laskar Sabilillah-Hizbullah yang berdatangan dari mana-mana. Pada tahap konsolidasi massa ini terdapat Hadratussyaikh Hasyim Asyari, KH. Abdul Wahab Chasbullah, KH. Masykur, KH Zainul Arifin, KH. Wahid Hasyim dan KH Saifuddin Zuhri. Sebelum air bah Laskar Sabilillah-Hizbullah membanjiri Surabaya, Kiai Saifuddin sempat berpikir keras cara mengelola laskar-laskar yang menjamur di semua pondok pesantren. Ajaran para kiai yang tergabung dalam Laskar Sabilillah telah menyengat para muda Laskar Hizbullah untuk segera bertempur dan mati syahid.

Kurun 1943-1945 hampir semua pondok pesantren membentuk laskar-laskar, dan yang paling populer adalah Hizbullah-Sabilillah. Pada kurun waktu tersebut kegiatan Pondok Pesantren adalah berlatih perang dan olah fisik. Nah, pertempuran di Surabaya tahun 1945 yang diabadikan dengan Hari Pahlawan itu adalah moment spesial bagi para Laskar. Kiai Saifuddin Zuhri bahkan sempat menyampaikan bahwa para Laskar itu tidak harus mati syahid, justru harus hidup untuk mengobarkan perjuangan dan mengisi kemerdekaan. Setelah Resolusi Jihad dikumandangkan, para Laskar memang bergerak ke Surabaya. Dari Jombang ada Laskar Hizbullah pimpinan Kiai Jusuf Hasyim, putra Hadratussyaikh Hasyim Asyari. Kiai Jusuf Hasyim turun ke medan perang sekaligus menjadikan Pondok Pesantren Tebu Ireng sebagai markas Laskar Hizbullah. Pondok Pesantren Tebu Ireng sendiri sudah berkali-kali diserang Belanda. Hingga Belanda merasa perlu membuat markas pasukan yang tidak jauh dari Pondok Pesantren Tebu Ireng.

Mbah Hasyim Asyari wafat pada 25 Juli 1947 dalam keadaan sedih setelah menerimam informasi daerah Singosari Malang jatuh ke tangan Belanda. Dari Pasuruan datang Laskar Hizbullah Kompi II Divisi Timur yang dipimpin Kiai Sa’dullah dari Pondok Pesantren Sidogiri. Kiai Sa’dullah bersama 250 pasukannya bertempur di area Wonokasian Sidoarjo. Mengetahui Sidogiri dijadikan markas Hizbullah, pada 26 September 1947 Belanda menyerbu Pondok Pesantren. Kiai Djalil, pengasuh saat itu bersama para santri yang mendampinginya mati syahid. Kiai Sa’dullah selamat dan bergabung dengan Hizbullah Malang.

Dari Situbondo muncul Kiai Asad, putra Kiai Syamsul Arifin dari Pondok Pesantren Sukorejo. Kiai Asad yang bergabung dalam Laskar Hizbullah Kompi II Div.Timur saat pertempuran di Surabaya pada tanggal 1-23 November 1945, juga mengendalikan para Laskar yang ada di Karesidenan Besuki. Kiai Asad sering membuat geger Belanda di daerah Bondowoso dan Jember. Pondok Pesantren Sukorejo pun digeledah Belanda, Kiai Syamsul Arifin dan ratusan santri disiksa. Namun mereka selalu gagal menemukan Kiai Asad. Dari Kediri muncul Laskar Hizbullah yang dikomandoi KH Mahrus Aly, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo. Mayor Mahfud yang menjelaskan situasi genting Surabaya kepada Kiai Mahrus. “Kemerdekaan harus kita pertahankan sampai titik darah penghabisan.” Kata Kiai Mahrus. Maka dipilihlah 97 santri tangguh. Bersenjatakan bambu runcing, rombongan Kiai Mahrus naik truk menuju Surabaya. Dari Jember muncul Laskar Hizbullah pimpinan KH Abdullah Shiddiq yang juga membentuk Laskar Sabilillah. Kiai Abdullah Shiddiq tentu tidak sendiri. Ada beberapa kiai lokal yang menopangnya, seperti Kiai Jauhari Kencong, Kiai Anas, Kiai Faqih (Lumajang) yang bersama Laskar Hizbullah membendung Belanda di daerah Cakru (Jember-Lumajang Selatan). Dari Mojokerto ada Hizbullah pimpinan KH Moenasir Ali yang sempat berkarir di militer namun mengundurkn diri. Dari Malang ada Kiai Mukti Harun yang cukup ditakuti tentara Belanda dan Jepang. Kiai Harun menjadi rujukan para pejuang kemerdekaan. Kiai Mukti juga membekali Bung Tomo dengan wirid, air minum, serta bambu runcing. Di tempat Kiai Mukti Harun saat ini terdapat monumen Hizbullah. Dari barat Surabaya juga datang Kiai Bisri Mustofa, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang. Kediaman Kiai Bisri juga tempat berkumpulnya para kiai yang akan berangkat ke Surabaya. Kiai Abbas Buntet Cirebon misalnya, terlebih dulu singgah di Rembang menemui Kiai Bisri untuk kemudian bersama-sama berangkat ke Surabaya. Kiai Amin Babakan Cirebon juga datang ke Surabaya meski harus menjual 100 gram emas untuk biaya perang. Di luar yang saya sebutkan di atas tentu masihbanyak para kiai-santri yang ikut bertempur di Surabaya.

Keseriusan para kiai yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama dalam pertempuran di Surabaya pada Oktober-Nopember 1945 menjadikan peristiwa tersebut luar biasa. Tentara sekutu dengan peralatan modern dihadapi para kiai bersama arek-arek Suroboyo dengan peralatan ala kadarnya, seperti senjata rampasan dari Jepang yang sangat terbatas, bambu runcing dan benda-benda aneh lainnya.

 

Source : http://www.facebook.com/muhammad.fakhrurrozi

Robi’ul Awwal

Posted in Nabi dan Rosul,sejarah by al4mien on 7 February 2011

Alhamdulillahilladzi ‘ala ni’matil islam wal iman… Asyhadu anlaa ilaaha illa Allah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu warosuluhu… Allahumma sholli wasallim ‘ala sayyidina wa maulana Muhammadin wa ‘ala alihi wa ashhabihi ajma’in…

Telah datang suatu bulan, dimana bulan tersebut menjadi awal dari perubahan yang besar bagi ummat manusia. Hari itu, yaumul istnain, 12 Robi’ul awwal Tahun Gajah,telah dilahirkan dari perut ibunda Aminah, seorang yatim dari keturunan Nabi Ibrahim AS, dimana misi yang diemban nantinya sangat amat berat… cacian, cemooh dan intimidasi dari kaum kafir Quraisy hampir dirasakan tiap hari, namun kelembutan sang utusan tak menghalangi rintangan itu.

siapakah beliau ???

ya, beliaulah Muhammad al-amin, nabi akhiruzzaman, khotamul anbiya’ wal mursalin… sebagai rohmatan lil ‘alamin. perilaku dan akhlaq beliau tak diragukan lagi, bahkan oleh kaum kuffar Quraisy sekalipun.

kita sebagai ummat muslim yang mengaku mencintai Nabi, selayaknya bergembira dengan bulan ini. Kegembiraan ini dapat kita hidupkan dengan cara-cara yang tidak melanggar syariah. dapat melalui perayaan mauliddunnabiy atau kegiatan sosial yang memiliki nilai positif yang lain. Selain itu yang tidak kalah penting dari cermin kegembiraan ini adalah menghidupkan sunnah-sunnah nabi semampu kita, sebagai wujud rasa cinta kita pada nabi Muhammad SAW. Karena sabda Nabi :

المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

“ Seseorang akan bersama dengan orang yang dicintai “.

Memperbanyak sholawat juga merupakan salah satu jalan untuk mencintai nabi, selain itu, sholawat juga diperintahkan Allah, sebagaimana dalam Al-Qur’an pada surat ke-33, Al-Ahzab ayat 56 : 

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰٓٮِٕڪَتَهُ ۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّۚ يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[1]. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya[2].

Note :

[1] Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad.

[2] Dengan mengucapkan perkataan seperti:Assalamu’alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu hai Nabi.

Satu-satunya makhluq Allah SWT yang paling mulia, bahkan mengalahkan malaikat-malaikat yang tidak melakukan dosa dan maksiat sama sekali. Marilah perbanyak sholawat dan menghidupkan suunah nabi, semoga kita tergolong dalam ummat Nabi Muhammad SAW yang mencitai beliau, sehingga kita dapat bertemu dan bersama beliau kelak di akhirat, aamin.. aamin Allahumma aamin…

Sholla Allahu robbuna ‘ala nuril mubin, ahmadal musthofa sayyidil mursalin, wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in….

Lima dari Lima

Posted in Artikel, Kisah dan Hikmah by al4mien on 12 November 2010

Alam Kubur Setiap Hari Menyeru Manusia Sebanyak Lima  Kali :

1. Aku rumah yang terpencil,maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran.
2. Aku rumah yang gelap,maka terangilah aku dengan selalu solat malam.
3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu,bawalah amal soleh yang menjadi hamparan.
4. Aku rumah ular berbisa,maka bawalah amalan Bismillah sebagai penawar.
5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir,maka banyaklah bacaan “Laa ilahaillallah, Muhammadar Rasulullah”, supaya kamu dapat jawapan kepadanya.

Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya …..

1. Dunia itu racun, zuhud itu obatnya.
2. Harta itu racun, zakat itu obatnya.
3. Perkataan yang sia-sia itu racun, zikir itu obatnya.
4. Seluruh umur itu racun, taat itu obatnya.
5. Seluruh tahun itu racun, Ramadhan itu obatnya.

Orang Yang Tidak Melakukan Sholat:

Subuh : Dijauhkan cahaya muka yang bersinar
Zuhur : Tidak diberikan berkah dalam rezekinya
Asar : Dijauhkan dari kesihatan/ kekuatan
Maghrib : Tidak diberi santunan oleh anak- anaknya.
Isya : Dijauhkan kedamaian dalam tidurnya

 

Sebentar lagi kita ditinggal Bulan Mulia

Posted in celotehku by al4mien on 8 September 2010

Asyhadu an Laa ilaaha illa Allah, wa syhadu anna Muhammadarosulullah….

Allahumma shooly wa sallim ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala aali sayyidina Muhammad…

Ya Allah, sebentar lagi bulan mulia akan meninggalkan kita, bulan yang penuh Rohmat, maghfiroh dan ‘idqumminarrar…

bulan dimana manusia terbebas dari bujuk rayu syaithon….

bulan dimana Al-Qur’an diturunkan…..

bulan dimana salah satu malamnya terdapat malam Lailatul Qodr…

Semoga akhir dari romadhon ini bukan menjadi akhir dari pertemuan kami…

Ya Robb, sampaikan kami pada romadhon tahun depan…

Ampuni kesalahan kami, lindungi diri dan hati kami yang lemah ini….

jadikan hati kami untuk selalu rindu Romadhon…..

aamin Allahumma aamin…..

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H

Minal ‘aidin wal Fa’izin, mohon Maaf lahir dan Batin

Marhaban Yaa Romadhon

Posted in celotehku by al4mien on 12 August 2010

Marhaban yaa syahru Romadhon…..

Marhaban yaa syahrussyiam…

Marhaban yaa syahrul ‘ibadah…

Marhaban yaa syahrul Qur’an…

nas’alullaharrohman…

Rohmatan ‘aaladdzawab…

semoga kita semua dapat menjalankan ibadah di bulan suci ini dengan penuh keikhlasan, sehingga kita mendapatkan Rohmah, maghfiroh dan ‘idqumminannar dari Allah SWT, aamin Allahumma aamin…

Selamat menunaikan ibadah puasa Romadhon 1431 H

Kisah Cinta Paling Indah

Posted in Artikel, Kisah dan Hikmah by al4mien on 11 June 2010
Sahabatku sekalian, taukah kalian arti cinta sejati ? Apakah sahabat pernah mendengar atau mengetahui kisah cinta Qais dan Laila atau kisah cinta Romeo dan Juliet ataukah Laila dan Majnun ?

Apakah kisah cinta seperti itu yang dikatakan sebagai kisah cinta sejati ? Seperti yang sahabat ketahui bahwa kisah cinta mereka tidaklah berakhir di pelaminan bahkan rela mati demi cintanya.

(more…)

Ketika nyawa dicabut, siapa yang kuasa !!!

Posted in celotehku by al4mien on 3 May 2010

Hidup mati, susah senang, cinta benci….. adalah warna warni kehidupan. Manusia sebagai makhluq dari Robbul ‘alamin…. pasti akan melewati fase² ini.

hanya berselang hari, dua orang sanak familiku telah menghadap Allah SWT akibat penyakit yang dideritanya. Ya Allah…. siapa yang sangka !!! siapa yang kuasa !!! ketika pemilik nyawa mengambil nyawa yang dititipkan pada manusia…..

Aku sadar, aku juga pasti akan mengalaminya….

tapi aku banyak lupa dengan kejadian seperti ini, sehingga aku lalai dengan apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang…

Yaa Robb, ampuni hamba-Mu yang berlimpah dosa ini…

Yaa Robb, bimbing hati ini agar selalu dijalan-Mu…

Yaa Robb, lindungi kami dari apa² yang membuat lupa kepada-Mu…

Ampuni dosa kami, dosa orang tua kami, dosa keluarga kami, dosa orang² yang telah mendahului kami….

Ampuni dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat….

karena hanya kepada-Mu kami berserah diri dan meminta pertolongan….

Aamin… Aamin.. Yaa Robbal ‘alamin….

Hai Pemimpin yang ber-KTP kan ISLAM berkacalah kalian…..!!!!!

Posted in Artikel, Kisah dan Hikmah by al4mien on 5 April 2010

“Tiada Beriman orang yang tidak memegang amanat
dan tidak ada agama bagi orang tidak menepati janji” (HR Adailami).

Amanat Bagi Pemimpin

Menjelang dini hari pada suatu malam, Khalifah Umar bin Khattab RA, disertai pengawalnya melakukan sidak kepinggiran kota.
Beliau mendengar percakapan dua orang wanita di gubuk kecil.
Kata sang Ibu,” campur saja susunya dengan air.” Tapi amirul mukminin Umar telah mengeluarkan peraturannya yang melarangnya,Ibu,” jawab anak gadisnya.
“Khalifah Umar toh tidak akan mengetahuinya,” kilah sang Ibu.
” Kalau Umar tidak mengetahuinya, tapi Allah pasti mengetahuinya, Ibu!” jawab sang anak.
Dialog kedua insan ini teramat berkesan di hati Umar.

Esok harinya ia menyuruh aparatnya untuk meyelidiki kedua wanita itu. Ternyata suami dari Ibu itu telah gugur di medan perang.
Hidup mereka serba kekurangan. Putri Ibu itu seorang gadis.

(more…)

Manaqib Al-Habib Sayyid Muhammad Alawy Al-Maliki

Posted in Manakib by al4mien on 26 March 2010

Sayyid Prof. Dr. Muhammad ibn Sayyid ‘Alawi ibn Sayyid ‘Abbas ibn Sayyid ‘Abdul ‘Aziz al-Maliki al-Hasani al-Makki al-Asy’ari asy-Syadzili adalah salah seorang ulama Islam yang utama pada dasawarsa ini tanpa diragukan lagi, ulama yang paling dihormati dan dicintai di kota suci Mekkah al-Mukaramah. Dan diakui oleh seluruh para ulama dan pemuka agama di muka bumi.

Beliau merupakan keturunan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam, penghulu Ahlil Bait, Imam Hadis di zaman kita, pemimpin keempat-empat mazhab, ketua rohani yang paling berkaliber, pendakwah ke jalan Allah, seorang yang tidak goyah dengan pegangannya di dunia ilmiah Islam turath (tradisional).

Menziarahi (mengunjungi) beliau dianggap merupakan suatu keharusan bagi para ulama yang menziarahi kota Mekkah.

Keluarga Keturunan Sayyid merupakan keturunan mulia yang bersambung secara langsung dengan Junjungan kita Baginda Nabi Muhammad Sallahu ‘Alaihi Wasallam sendiri. Beliau merupakan waris keluarga Al-Maliki Al-Hasani di Mekkah yang masyhur yang merupakan keturunan Rasulullah Sallahu ‘Alaihi Wasallam, melalui cucu Baginda Nabi, Imam Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib, Radhiyallahu ‘Anhum.

Keluarga al-Maliki merupakan salah satu keluarga yang paling dihormati di Mekkah dan telah melahirkan alim ulama besar di Mekkah, yang telah mengajar di Mekkah sejak lama.

(more…)

Muludan

Posted in celotehku by al4mien on 14 February 2010

Alhamdulillahi robbil ‘alamin….. tak terasa, kita sudah menjumpai bulan robi’ul awwal, bulan dimana terjadi moment penting sekitar 15 abad yang lalu, bulan dimana terpancar sinar yang terang benderang, bulan dimana Allah memusnahkan tentara bergajah yang dipimpin raja Abroha, bulan dimana dilahirkan manusia yang paling mulia, untuk membenahi akhlaq jahiliyyah kala itu…..

Bulan Robi’ul awwal, dimana orang jawa menyebutkan dengan bulan maulud ato lebih dikenal bulan mulud, yang diambil dari kata maulud, yang dinisbatkan pada bulan kelahiran Nabi besar muhammad SAW. Berbagai acara dan perayaan diadakan silih berganti, hampir disetiap musholla, masjid dan kampung² mengadakan perayaan ini, tak lain adalah wujud dari kegembiraan mereka, serta kecintaan mereka pada Sayyidil mursalin Muhammad SAW.

Inti dari peringatan seperti ini, tak lain adalah bagaimana cara kita untuk mencontoh akhlaq dan perilaku Nabi, baik tingkah laku, ucapan serta perbuatan. Dimana saat ini, telah terlahir kembali jahiliyyah² modern… jaman dimana banyak kelakuan kaum jahiliyyah waktu itu, kembali dilakukan oleh kebanyakan orang saat ini….

untuk itu, dalam memasuki bulan yang istimewa ini, marilah kita bersama-sama untuk lebih banyak meniru akhlaq beliau, baik berilaku, ucapan serta perbuatan. dan yang tak kalah penting, perbanyaklah membaca sholawat pada Baginda muhammad SAW….

Sholluuu ‘alannabiiyyyy Muhammmad….

Next Page »